Kinesiotaping dan Cidera Olahraga
Olahraga adalah aktifitas fisik yang sekarang menjadi trend pola hidup masyarakat.
Olahraga adalah aktifitas fisik yang sekarang menjadi trend pola hidup masyarakat. Ketakutan akan munculnya penyakit penyakit degenerative seperti jantung dan daraha tinggi membuat masyarakat mulai gemar melakukan aktifitas olahraga. Tetapi sadar maupun tidak aktifitas olahraga adalah aktifitas yang dilakukan melebihi kemampuan tubuh sendiri (overload). Sehingga aktifitas olahraga adalah aktifitas yang menimbulkan resiko besar untuk mengalami cidera.
Lalu apakah olahraga harus dihindari. Tidak harus begitukarena benar olahraga akan membuat menjadi bugar, apalagi bagi yang memiliki prestasi olahraga adalah suatu kegiatan yang prestisius. Yang harus dilakukan adalah melaksanakan kegiatan olahraga dengan baik dan benar. Aktifitas olahraga itu membutuhkan pola gerak yang normal dan kerja yang seimbang dari semua otot otot pada tubuh manusia. Idealnya itu dapat diperoleh oleh tubuh dengan latihan yang teratur dan terarah, namun sering latihan yang dilakukan justru membuat poal gerak menjadi tidak normal dan kerja otot menjadi tiadk seimbang. Pada kondisi ini dibutuhkan bantuan dari luar berupa alat bantu. Salah satu alah bantu yang dapat digunakan adalah kinesiotaping.
Kinesiotaping adalah plester warna warni yang sering digunakan oleh atlet yang sering juga digunakan sebagai fashion. Lalu apa sebenarnya kinesiotaping itu, Kinesiotaping adalah tape dengan perekat yang pertama kali ditemukanm oleh Dr Kenzo Kaze di Jepang sekitar tahun 1980an. Bentuk kinesiotaping itu pada sisi yang menempel tidak rata namun berulir. Ulir ini dibuat khas sehingga dapat memberikan ransangan pada sistim sirkluasi dan sistim neurologis di dalam tubuh. Dengan bentuk dan tehnik pemasangan yang tepat maka kinesiotape dapat bermanfaat dalam setiap kondisi baik akut, sub akut maupun kronis dan juga untuk pecegahan cidera dengan proses penyembuhan luka oleh tubuh sendiri.
Lalu bagaimana kinesiotape bekerja pada tubuh kita. Efek utama kinesiotape adalah pada otot. Seperti diketahui otot pada saat bekerja mengalami pemanjangan dan pemendekan ketika pada suatu kondisi otot tidak mampu kembali pada posisi semula setelah memanjang dan memendek maka terjadilah nyeri pada otot. KInesiotape yang memiliki efek stretch dan recoil dapat membuat otot kembali ke posisi semula. Disamping itu efek stretch tersebut juga dapat memperbaiki posisi sendi yang tidak sesuai aligmentnya, dengan demikian tubuh dapat bergerak dengan pola yang sempurna.
Efek berikutnya dari kinesiotape adalah mekanisme kompensasi. Pada saat ada proses inflamasi pada jaringan yang menimbulkan nyeri maka terjadi penyempitan celah antara kulit dengan jaringan dibawahnya dan akan mengganggu proses sirkulasi cairan. Kinesiotape memiliki efek shrink dan kift dimana dengan tehnik pemasangan yang tepat kinesiotape dapat mengangkat bagian yang mengalam inflamasi sehingga tekanan kulit akan berkurang. Dengan berkurangnya tekanan pada kulit maka akan berdampak nyeri berkurang, peredara cairan meningkat, tonus otot berkurang, dan mempercepat recovery.
Lalu adakah efek tidak baik dari kinesiotape. Kinesiotape akan berpengaruh buruk atau tidak ada efeknya jika salah dalam tehnik pemasanngannya oleh karna itu siapapun yang ingin memasang kinesiotape harus memiliki pengetahuan dasar mengenai kibnesiotape dulu agar pemasangan menjadi tepat. Namun demikian kinesiotape juga memiliki kontra indikasi absolute yaitu pemasangan pada daerah keganasan, infeksi dan luka terbuka.
Tulisan pernah dimuat di Harian Bola